
Satu
hal yang membuat gw agak terusik ketika membaca buku ini. Genre. Ya genre,
genre buku ini adalah teenlit alias remaja. Seorang Dee menulis novel bertema
remaja? Ragu gw bro. Gimana gw ga ragu coba, gw udah baca empat serial
supernova karyanya dia dan gw akui novel itu “berat” banget boy. Sedangkan ini
teenlit dan siapapun udah bakalan nyangka kalau ceritanya bakalan ringan.
Ngeliat background serial novelnya yang memang agak “berat” ceritanya, gw ragu
apakah novelnya kali ini akan menarik dan juga memiliki makna dalam sama
seperti keempat serial supernovanya itu.
Dan
ternyata gw SALAH BESAR!! Halaman pertama memang belum menunjukan apa-apa.
Namun, semakin ke tengah gw semakin sadar bahwa gw SALAH BESAR menilai buku ini
ga menarik ataupun ga berbobot. Ceritanya memang teenlit boy tapi jalan cerita
yang dibangun tidak sesederhana cerita teenlit pada umumnya. Banyak konflik
yang terjadi dan isinya sarat dengan makna dan emosi. Dee begitu apik
menampilkan jalur cerita yang memikat yang tidak hanya menguras emosi namun
juga memberikan sebuah inspirasi dan banyak pelajaran berharga yang dapat kita
ambil dari novel ini. This novel is so inspiring.
Penempatan
tokoh yang kuat dan juga pemberian karakter yang berbeda pada tokoh utama
dibandingkan dengan novel lainnya menjadi nilai plus tersendiri dalam novel
ini. Penampilan Kugy sang tokoh utama yang begitu urakan dan pd untuk menjadi
dirinya sendiri membuat kita sendiri berkaca sudah berapa lama kita “berakting”
menjadi orang lain yang bukan diri kita hanya untuk merebut perhatian yang kita
ingingkan.
Ketawa
sendiri, Emosi dan haru adalah beragam perasaan yang gw alami selama membaca
novel ini. Ceritanya yang begitu mengalir dan hidup seakan membuat gw
bener-bener masuk kedalam jalinan cerita yang mengharuskan gw banyak
membatalkan jadwal yang udah gw buat waktu hari dimana gw baca ni buku hahaha.
Keenan dan Kugy adalah dua tokoh utama yang menghipnotis gw dengan segala
keunikan karakter mereka dan ketegaran hati mereka berdua walaupun sebenarnya
mereka tak bisa menahan perasaan mereka masing-masing.
Novel
ini kembali mengajarkan kepada kita bahwa cinta memang tak harus selalu
memiliki. Perasaan yang begitu dalam akan orang yang kita sayangi membawa kita
merelakan orang yang kita sayangi itu hidup bersama dengan orang lain jika
memang itu pilihan hatinya dan membuat ia bahagia. “Hati tidak pernah memilih.
Hati dipilih. Jadi, kalau Keenan bilang, Keenan telah memilih saya, selamanya
Keenan tidak akan pernah tulus mencintai saya. Karena hati tidak perlu memilih.
Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.” Ini adalah quote yang paling gw suka,
betapa cinta memang tak bisa dipaksakan karena ia pasti punya pelabuhannya
sendiri.
Novel
ini lagi-lagi recommended banget buat kalian baca. Banyak banget pelajaran
berharga yang akan kalian dapat dengan membaca novel ini. Seperti novel-novel
Dee lainnya, novel ini begitu sarat akan makna dan isi sehingga menjadikannya
pembeda dengan novel bergenre sejenis lainnya. Jalinan kisah cinta yang
dihadirkan dalam novel ini juga sangat menarik. Karena itu kalian tidak akan
menyesal dalam membeli atau meminjam untuk membaca novel ini.
Ok
segitu dulu ya resume novel Perahu
Kertas ini dari gw. Selamat bertemu kembali di edisi depan guys.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar